Keragaman Linguistik Global: Mengenal 5 Negara dengan Ragam Bahasa Terbanyak di Dunia

AchehNetwork.com - Bahasa menjadi fondasi penting dalam menjalin komunikasi di antara masyarakat di berbagai belahan dunia. 

Tiap negara memiliki kekayaan ragam bahasa yang menggambarkan keragaman budaya dan sejarahnya. 

Sebuah laporan dari World Economic Forum pada 2023 merangkum negara-negara dengan populasi penutur multi-bahasa terbanyak di dunia, yang memberikan pandangan menarik tentang keragaman linguistik global.

Dengan jumlah bahasa mencapai 840, Papua Nugini menduduki puncak daftar sebagai negara dengan keragaman bahasa tertinggi. 

Faktor geografis yang sulit memainkan peran penting dalam pembentukan bahasa-bahasa ini, yang dituturkan oleh sekitar 8,8 juta penduduk pada tahun 2020. 

Bahasa resmi di antaranya termasuk Tok Pisin, Inggris, Hiri Motu, dan Bahasa Isyarat Papua Nugini.

Indonesia, dengan lebih dari 711 bahasa yang digunakan, menjadi contoh nyata dari keragaman budaya yang kaya di Asia Tenggara. 

Dengan populasi lebih dari 270 juta, setiap wilayah di Indonesia memiliki bahasa daerahnya sendiri, sementara Bahasa Indonesia berperan sebagai bahasa resmi atau nasional.

Nigeria, negara dengan populasi sekitar 210 juta, menawarkan panorama linguistik yang beragam dengan 517 bahasa yang diakui. 

Meskipun Bahasa Inggris adalah bahasa resmi, bahasa-bahasa lokal seperti Hausa, Yoruba, Igbo, Fula, dan Kreol juga banyak digunakan.

India, dengan lebih dari 1,366 miliar penduduk, menampilkan keanekaragaman budaya dan bahasa dengan 456 bahasa yang diakui. 

Bahasa Hindi digunakan sebagai bahasa nasional, sementara berbagai bahasa regional memainkan peran penting dalam komunikasi sehari-hari.

Amerika Serikat, tanpa bahasa resmi yang ditetapkan, menampilkan kekayaan ragam bahasa dengan 328 bahasa yang digunakan oleh populasi sekitar 328 juta. 

Meskipun bahasa Inggris mendominasi, bahasa-bahasa seperti Spanyol, Cina, Tagalog, Vietnam, dan Arab juga berperan penting dalam konteks multibahasa.

Dengan keragaman ini, belajar salah satu bahasa resmi dari negara-negara ini tidak hanya membuka pintu untuk pemahaman yang lebih baik tentang budaya mereka, tetapi juga memperluas wawasan dan pemahaman kita tentang dunia yang multikultural.(*)