GMNI Aceh Tengah Minta Pj Bupati Copot Pejabat yang Tidak Mampu Kelola Pasar Terpadu Paya Ilang

Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) meminta Penjabat (Pj) Bupati Aceh Tengah untuk mencopot dua pejabat di Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah. (Foto: Dok. Warga)

TAKENGON - Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) meminta Penjabat (Pj) Bupati Aceh Tengah untuk mencopot dua pejabat di Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah, yaitu Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Aceh Tengah, Jumadil Enka dan Kasat Pol PP Aceh Tengah, Ariansyah. Alasan di balik permintaan tersebut adalah karena keduanya tidak mampu mengelola Pasar Terpadu Paya Ilang di Blang Kolak, Kecamatan Bebesen dengan baik.

Menurut GMNI Kabupaten Aceh Tengah, Saparuda, Pasar Terpadu Paya Ilang merupakan pasar kebanggaan masyarakat Gayo yang memiliki banyak masalah. Belum lagi, kurangnya ketegasan dari Ariansyah menyebabkan pasar tersebut terlihat berantakan. Bahkan, baru-baru ini, terjadi bentrok dan miskomunikasi antara pedagang dan pengemudi becak di pasar tersebut.

Saparuda menambahkan bahwa Jumadil Enka juga tidak mampu menstabilkan pasar tersebut. Bahkan, dia tidak dapat menjalankan regulasi yang telah dibuatnya sendiri. Pada tanggal 27 Februari 2023, Dinas Perdagangan telah mengeluarkan Surat Edaran Nomor 510/426/Disdag yang berisi teguran kepada pedagang untuk menjual di Gedung D Paya Ilang. Namun, menurut Saparuda, surat teguran tersebut tidak mampu menertibkan pasar. Dia menduga bahwa Jumadil hanya membuat surat teguran tersebut sebagai lelucon.

Saparuda juga menyatakan bahwa Ariansyah tidak mampu dan tidak memahami regulasi tataniaga dan qanun penertiban di Kabupaten tersebut. Oleh karena itu, GMNI Kabupaten Aceh Tengah berharap agar Pj Bupati, T Mirzuan, segera mencopot Jumadil Enka dan Ariansyah dari jabatannya. Mereka juga meminta agar Pj Bupati Aceh Tengah segera menghadirkan tokoh yang mampu menstabilkan pasar tersebut sebelum bulan Ramadan tiba.[]