24 C
id

Terjadi Penambahan 2 Kasus HIV/AIDS di Lhokseumawe pada Tahun 2023, Total Menjadi 90 Kasus

Terjadi Penambahan 2 Kasus HIV/AIDS di Lhokseumawe pada Tahun 2023, Total Menjadi 90 Kasus
Ilustrasi Terjadi Penambahan 2 Kasus HIV/AIDS di Lhokseumawe pada Tahun 2023. (Foto: Pixabay)
LHOKSEUMAWE - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Lhokseumawe mencatat bahwa terjadi penambahan dua kasus warga yang terinfeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) di wilayah tersebut pada tahun 2023. Dengan tambahan dua kasus ini, maka total jumlah warga Lhokseumawe yang terinfeksi HIV/AIDS menjadi sebanyak 90 jiwa. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Lhokseumawe, Safwaliza mengatakan bahwa data tersebut terhitung sejak tahun 2006 hingga Februari 2023.

Safwaliza menjelaskan bahwa HIV adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh dan dapat melemahkan kemampuan tubuh untuk melawan infeksi dan penyakit. Jika tidak diobati, HIV akan semakin memburuk dan berkembang menjadi AIDS. Penularan HIV dapat terjadi melalui hubungan seks vaginal atau anal, penggunaan jarum suntik, dan juga melalui transfusi darah. Selain itu, Safwaliza juga menyebutkan bahwa rata-rata usia yang terkena HIV/AIDS adalah di usia produktif, yakni berkisar antara 20 hingga 40 tahun.

Dalam upaya menekan angka terjadinya HIV/AIDS, Dinkes Lhokseumawe telah membentuk layanan Pengobatan Dukungan dan Perawatan (PDP) bagi orang yang terinfeksi HIV di semua Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes) yang ada di kota Lhokseumawe. Selain itu, pihaknya juga melakukan skrining bagi orang-orang yang berisiko terkena HIV dan ibu hamil. Safwaliza juga mengatakan bahwa Dinkes Lhokseumawe telah melakukan mobile VCT (Voluntary Counseling and Testing) ke orang-orang yang berisiko serta melakukan kegiatan mobile ke narapidana di Lapas dan Rutan Polres. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk memutuskan mata rantai penularan HIV/AIDS dan memberikan pengobatan bagi orang yang sudah terinfeksi.

Dalam menghadapi situasi seperti ini, Dinkes Lhokseumawe mengimbau masyarakat untuk lebih meningkatkan kesadaran dan mengambil tindakan pencegahan terhadap penularan HIV/AIDS. Penting bagi masyarakat untuk memahami cara penularan HIV/AIDS dan menghindari perilaku berisiko seperti hubungan seksual tidak sehat, penggunaan jarum suntik yang tidak steril, dan transfusi darah yang tidak terjamin keamanannya. Dengan kesadaran yang tinggi dan tindakan pencegahan yang tepat, diharapkan angka penularan HIV/AIDS dapat terus ditekan dan jumlah kasus yang terjadi dapat diminimalkan.[]

Ohya, Sahabat Pembaca.. Jika kalian punya cerita unik, artikel menarik, tips berguna atau pun berita kejadian terkini, Silakan kirim ke Admin Acheh Network..!!
Whatsapp:
0812-6537-7302 (Pesan saja/tidak menerima panggilan telepon)

ARTIKEL TERKAIT

Terupdate Lainnya

Tinggalkan Komentar Anda

Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

REKOMENDASI UNTUK ANDA