24 C
id

Petani di Aceh Selatan Mengalami Gagal Tanam Akibat Kerusakan Saluran Irigasi

kerusakan saluran irigasi
Anggota DPRA Hendri Yono (kedua kiri), Camat Labuhan Haji Barat Tahta Amrullah (ketiga kiri) dan masyarakat meninjau irigasi yang sudah lama tidak berfungsi di Panton Pawoh, Aceh Selatan. (Foto: ANTARA)
TAPAKTUAN - Anggota DPR Aceh, Hendri Yono, meminta Pemerintah Provinsi Aceh dan Pemerintah Kabupaten segera memperbaiki kerusakan saluran irigasi yang mengakibatkan para petani di Gampong (Desa) Panton Pawoh dan Rubek, Kecamatan Labuhan Haji Barat, Kabupaten Aceh Selatan mengalami gagal tanam. "Kita berharap agar pemerintah bisa menyelesaikan persoalan ini dalam waktu dekat, agar masyarakat bisa kembali turun ke sawah," ujarnya dalam keterangan pers di Banda Aceh, Minggu.

Menurut Hendri Yono, ia telah meninjau langsung kerusakan irigasi di Gampong Panton Pawoh dan Rubek bersama Camat Labuhan Haji Barat, Tahta Amrullah, pada pertengahan Mei 2023. Hendri Yono menilai bahwa kerusakan saluran irigasi harus segera ditangani mengingat dampak yang cukup besar dirasakan oleh para petani.

Para petani di sana sudah tujuh kali gagal panen akibat kekeringan yang disebabkan oleh kerusakan saluran irigasi. Apabila tidak segera ditangani, dikhawatirkan akan berdampak luas pada gangguan ketahanan pangan di Aceh.

Pada Sabtu (13/5), awak media di Aceh Selatan melakukan penelusuran untuk menemui para petani di Gampong Panton Pawoh dan Panton Rubek, Kecamatan Labuhan Haji Barat, Kabupaten Aceh Selatan. Para petani tersebut mengaku sudah tujuh kali mengalami gagal panen akibat kekeringan. Hal tersebut disebabkan oleh kerusakan irigasi yang sudah lama tidak berfungsi di daerah tersebut.

Seorang warga Gampong Pawoh bernama Nasri mengatakan bahwa irigasi tersebut sudah tidak berfungsi selama sekitar 3,5 tahun atau tujuh kali masa tanam padi.

"Pada 2022, ada pembangunan irigasi di sini, namun hanya bisa dipakai selama dua minggu, selanjutnya tidak bisa berfungsi. Untuk sekarang, jarak antara air sungai dengan bagian depan irigasi lebih dari satu meter," ujarnya.

Nasri juga menjelaskan bahwa luas lahan di Gampong Panton Pawoh sekitar 27 hektar, tetapi hanya sekitar 14 hektar yang bisa ditanami karena kebutuhan air yang tidak terpenuhi. Sisanya menjadi lahan yang kering akibat irigasi yang tidak berfungsi.

Zaidi, seorang warga Gampong Panton Rubek, juga mengatakan hal yang sama. Menurutnya, daerah tersebut memiliki luas lahan sekitar 37 hektar, tetapi hanya 20 hektar yang bisa dialiri air. Sisanya, sekitar 17 hektar, menjadi lahan terbengkalai.

"Harapan kami adalah agar ada perhatian khusus dari Pemerintah dalam menyelesaikan masalah irigasi, mengingat banyaknya masyarakat yang tidak bisa bercocok tanam akibat kekeringan," ujar Zaidi.

Dampak kekeringan yang disebabkan oleh kerusakan saluran irigasi di Gampong Panton Pawoh dan Rubek, Kecamatan Labuhan Haji Barat, Kabupaten Aceh Selatan, sangat dirasakan oleh para petani setempat.

Selain mengakibatkan gagal tanam yang sudah terjadi tujuh kali, masalah ini juga berdampak pada ketahanan pangan di daerah Aceh. Anggota DPR Aceh, Hendri Yono, telah meninjau langsung kerusakan irigasi bersama Camat Labuhan Haji Barat dan meminta pemerintah setempat untuk segera menangani masalah ini.

Para petani di Gampong Panton Pawoh dan Rubek berharap agar Pemerintah Provinsi Aceh dan Pemerintah Kabupaten dapat memberikan perhatian khusus dan memperbaiki kerusakan saluran irigasi dalam waktu dekat. Mereka juga berharap agar perbaikan saluran irigasi dapat dilakukan secara menyeluruh sehingga dapat memenuhi kebutuhan air yang dibutuhkan untuk bercocok tanam.(*)

Ohya, Sahabat Pembaca.. Jika kalian punya cerita unik, artikel menarik, tips berguna atau pun berita kejadian terkini, Silakan kirim ke Admin Acheh Network..!!
Whatsapp:
0812-6537-7302 (Pesan saja/tidak menerima panggilan telepon)

ARTIKEL TERKAIT

Terupdate Lainnya

Tinggalkan Komentar Anda

Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

REKOMENDASI UNTUK ANDA