Ketersediaan Hewan Kurban di Aceh Utara Mencapai Rekor Tertinggi: 17.263 Ekor
 |
| Hewan Kurban (Foto: tangkapan layar net) |
Kepala Dinas tersebut, Lilis Indriansyah, menyatakan bahwa persediaan hewan kurban terdiri dari sapi, kerbau, kambing, dan domba. Hewan-hewan tersebut merupakan peliharaan masyarakat dan juga berasal dari kelompok binaan Dinas Perkebunan, Peternakan, dan Kesehatan Hewan Aceh Utara yang tersebar di beberapa kecamatan.
Dari jumlah tersebut, Lilis menjelaskan bahwa terdapat 6.664 ekor sapi, 436 ekor kerbau, 6.645 ekor kambing, dan 3.518 ekor domba. Dalam upaya menjaga keamanan konsumsi, Lilis mengatakan bahwa tim dokter hewan dan petugas peternakan telah diturunkan di setiap kecamatan untuk memonitor dan memastikan bahwa hewan-hewan yang akan disembelih aman untuk dikonsumsi.
"Kami terus mengawasi hewan-hewan kurban ini hingga dilakukan pemotongan, dan setiap hewan yang akan disembelih sudah dilengkapi dengan surat keterangan kesehatan hewan," ujar Lilis.
Dengan ketersediaan hewan yang cukup tersebut, petugas memastikan bahwa kebutuhan akan tercukupi bahkan melebihi, sehingga Aceh Utara dapat menjadi penyuplai hewan ternak untuk daerah-daerah lain.
Di sisi lain, pengusaha hewan ternak, Hasan, menyatakan bahwa penjualan hewan ternak kurban dan meugang mengalami peningkatan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya yang mengalami penurunan drastis akibat wabah penyakit mulut dan kuku (PMK).
"Alhamdulillah, pada tahun ini daya beli masyarakat sangat tinggi, dan hewan-hewan ternak yang saya jual semuanya telah menjalani pemeliharaan kesehatan," ungkap Hasan.
Ia menambahkan bahwa harga jual per ekor sapi berkisar antara Rp15 juta hingga Rp27 juta, dengan bobot sapi mencapai 300 hingga 500 kilogram per ekor.
"Harga juga mengalami kenaikan sekitar 20 persen dibandingkan tahun sebelumnya," tambahnya.
Dengan kondisi ini, para peternak dan pengusaha hewan ternak berharap dapat memenuhi permintaan masyarakat dan meraih hasil yang optimal dari usaha mereka pada perayaan Idul Adha tahun ini.(*)
