24 C
id

Buaya 2,9 Meter Tangkapan Warga Masih Terikat di Darat, Warga Aceh Tamiang Mengharapkan Penanganan Cepat

Aceh Tamiang
Buaya tangkapan warga/Dok. Warga

Aceh Tamiang, AchehNetwork.com - Sebuah peristiwa mengejutkan terjadi di Tanjungkeramat, Kecamatan Bendahara, Aceh Tamiang, dimana seekor buaya sepanjang 2,9 meter berhasil ditangkap oleh warga, namun hingga Senin (26/2/2024), buaya tersebut masih terikat di darat dalam kondisi yang mengkhawatirkan.

Warga setempat mengharapkan pihak berwenang segera bertindak untuk mencegah kematian buaya tersebut.

Salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan kebingungannya atas penanganan yang lambat dari pihak terkait.

"Semalam sudah kami telepon BKSDA, gak mau mereka ambil karena mereka bilang gak ada biaya kasih makan," ujar warga tersebut.

Keberadaan buaya tersebut telah mencemaskan warga selama lebih dari 24 jam.

Mereka merasa khawatir bahwa jika buaya tersebut mati, mereka yang akan bertanggung jawab dan berpotensi masuk penjara.

Datok Penghulu Kampung Tanjungkeramat, M Jafar Siddik, membenarkan bahwa sejak ditangkap oleh warga 24 jam sebelumnya, buaya tersebut masih berada di darat tanpa adanya upaya evakuasi yang dilakukan.

Meskipun demikian, Jafar menjelaskan bahwa pihak Polsek telah memberikan informasi bahwa buaya tersebut akan diambil pada Senin siang.

"Ada info siang ini mau diambil BKSDA, kami cuma bisa menunggu," kata Jafar.

Buaya berukuran 2,9 meter itu ditangkap menggunakan perangkap oleh warga di Kampung Tanjungkeramat, Kecamatan Bendahara, Aceh Tamiang, pada Minggu (25/2/2024) kemarin.

Perangkap tersebut dipasang di areal tambak yang juga digunakan untuk menggembala ternak lembu dan kambing.

Menurut Jafar, kondisi tersebut terjadi setelah beberapa bulan terakhir ternak warga sering hilang, dengan informasi yang mengindikasikan keberadaan buaya di tambak tersebut.

Ukuran buaya tersebut tergolong besar, nyaris mencapai 3 meter, sehingga sulit untuk diangkut menggunakan becak.

Hal ini menjadi perhatian serius bagi warga setempat, yang menekankan perlunya penanganan serius dari pemerintah mengingat populasi buaya di daerah tersebut telah meningkat dalam dua tahun terakhir.

Mereka juga memastikan bahwa buaya yang sering muncul ke permukaan air tidak hanya satu.

 "Banyak, karena yang sering muncul ukurannya beda-beda, ukuran kecil juga banyak," ungkap Jafar, menyoroti potensi bahaya yang masih mengancam masyarakat setempat.(*)

Sumber: Serambi Indonesia

ARTIKEL TERKAIT

Terupdate Lainnya

Iklan: Lanjut Scroll