24 C
id

5 Golongan Orang yang Puasanya Sia-Sia: Sorotan Tajam Buya Yahya Terhadap Golongan yang Kehilangan Makna Puasa

Golongan orang puasa sia sia
Pengasuh LPD Al Bahjah, KH Yahya Zainul Ma’arif/net


AchehNetwork.com - Seorang ulama kharismatik dan Pengasuh LPD Al Bahjah, KH Yahya Zainul Ma’arif yang lebih dikenal sebagai Buya Yahya, menyoroti dengan tajam golongan orang yang menjalani ibadah puasa namun tanpa mendapatkan makna yang sesungguhnya. 

Menurutnya, puasa yang dilakukan oleh orang-orang dalam golongan tersebut menjadi sia-sia dan tidak memiliki nilai yang sebenarnya.

“Puasanya bisa dikatakan tidak berguna,” demikian kata Buya Yahya seperti yang dikutip dari tayangan YouTube Buya Yahya pada Ahad (17/3/2024).

Dalam pengajiannya atas kitab Romadhoniat, Buya Yahya menjelaskan bahwa golongan pertama yang dimaksud adalah mereka yang berpuasa namun masih terjerat dalam perilaku berbohong. 

Mereka menjadi saksi-saksi dusta dan tidak pernah meninggalkan praktik kebohongan dalam segala aspek kehidupan mereka.

Golongan kedua adalah mereka yang menjalani ibadah puasa namun senantiasa terlibat dalam aktivitas menggunjing orang lain, yang dalam bahasa Arab disebut ghibah.

Buya Yahya juga menyinggung tentang golongan ketiga, yaitu orang-orang yang senantiasa mengadu domba, bahkan melalui media sosial dengan menyebarkan konten yang bisa memicu konflik antarindividu.

“Membagikan sesuatu di media sosial yang menimbulkan konflik di antara orang-orang, terkadang dengan dalih keagamaan, memicu perdebatan sengit antarustadz, semuanya itu menghabiskan pahala puasa,” ungkap Buya Yahya.

Lebih lanjut, Buya Yahya menyebutkan golongan keempat, yaitu mereka yang berpuasa namun tidak menjaga pandangan mata mereka dari hal-hal yang diharamkan oleh Allah. 

Menurutnya, menjaga pandangan tidak hanya berlaku dalam kehidupan nyata, tetapi juga dalam dunia maya di mana ketersediaan materi yang melanggar aturan agama seringkali lebih mudah ditemukan.

“Di dunia maya, kita seringkali tidak merasa malu untuk melihat aurat lawan jenis, padahal hal itu dilarang oleh agama,” imbuh Buya Yahya.

Buya Yahya menyoroti juga golongan kelima, yaitu mereka yang berpuasa namun tidak mampu menahan hawa nafsu mereka, baik dalam makanan, hubungan suami-istri, atau dalam pandangan mata terhadap hal-hal yang tidak senonoh, termasuk menonton konten yang tidak pantas.

“Mereka yang tidak memahami makna sejati dari puasa, masih terjerat dalam hawa nafsu mereka bahkan di bulan Ramadhan,” tambahnya.

Dari penjelasan yang disampaikan oleh Buya Yahya, dapat disimpulkan bahwa orang yang termasuk dalam golongan-golongan tersebut hanya mengubah jadwal makan mereka dari siang ke malam, tanpa memperoleh manfaat sejati dari ibadah puasa. 

Oleh karena itu, puasa yang mereka lakukan menjadi sia-sia karena mereka terus menerus terjerumus dalam perilaku berbohong, ghibah, mengadu domba, tidak menjaga pandangan mata, dan tidak mampu menahan hawa nafsu.(*)

ARTIKEL TERKAIT

Terupdate Lainnya

Iklan: Lanjut Scroll