24 C
id

Keberagaman Tradisi Ramadhan: 5 Tradisi Khas Unik Selama Ramadhan dari Berbagai Negara

Tradisi Unik Ramadhan
Fanous atau lentera hias dari Mesir/Foto: Steemit


AchehNetwork.com - Seluruh umat Islam di berbagai belahan dunia menyambut kedatangan bulan suci Ramadhan dengan sukacita yang membara, memulai ritual ibadah yang penuh makna dan kebersamaan. 

Namun, yang membuat perayaan Ramadhan semakin memikat adalah keberagaman tradisi yang dilakukan di setiap negara, mencerminkan kekayaan budaya dan keunikan masing-masing.


1. Turki: Sahur dengan Semangat Kostum Ottoman


Turki, sebagai salah satu negara dengan populasi Muslim terbesar, memelihara warisan Kesultanan Ottoman dalam budayanya. 

Salah satu tradisi unik yang dilakukan di sini adalah membangunkan orang untuk sahur dengan cara yang khas. 

Para penabuh genderang berpakaian tradisional Ottoman berkeliling membangunkan umat Muslim untuk sahur, menciptakan suasana yang meriah dan penuh semangat di tengah malam.


2. Mesir: Fanous, Lambang Kebahagiaan Ramadhan


Mesir, yang kaya akan sejarah dan kebudayaan Islamnya, menyambut Ramadhan dengan tradisi khas menggunakan fanous atau lentera hias. 

Lentera-lentera ini menjadi simbol kegembiraan dan persatuan selama bulan suci Ramadhan, menghiasi jalanan dan rumah-rumah serta menciptakan suasana yang magis di malam-malam Ramadhan.


3. Rusia: Puasa Ekstrem dan Hidangan Sahur Khas


Di negara yang luas dengan beragam suku bangsa seperti Rusia, umat Islam menghadapi tantangan puasa ekstrem dengan durasi hingga 20 jam karena letaknya di belahan bumi utara. 

Untuk mengatasi tantangan ini, mereka mengonsumsi hidangan sahur khas seperti roti hitam yang lebih mengenyangkan dan minuman manis dari buah-buahan, memastikan energi yang cukup untuk menjalani puasa dengan lancar.


4. Lebanon: Meriam Ramadhan dan Tradisi Ottoman


Lebanon, di Timur Tengah, memiliki tradisi unik menembakkan meriam selama bulan Ramadhan. 

Tradisi ini, yang berasal dari era Kekaisaran Ottoman dan sempat meredup, kini dihidupkan kembali oleh tentara Lebanon, menciptakan dentuman yang menggetarkan suasana Ramadhan dan memelihara warisan budaya yang berharga.


5. Irak: Mheibes, Permainan Tradisional Pascabuka Puasa


Di Irak, setelah berbuka puasa, beberapa generasi masyarakat berkumpul untuk memainkan permainan tradisional yang disebut Mheibes.

Permainan ini melibatkan dua kelompok laki-laki yang berusaha menebak di tangan mana cincin disimpan. 

Meskipun asal-usulnya tidak pasti, permainan ini memiliki nilai budaya yang dalam dan menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan Ramadhan di Irak.


Setiap tradisi Ramadhan yang unik ini tidak hanya mencerminkan keagungan bulan suci itu sendiri tetapi juga menjadi potensi daya tarik wisata yang dapat memperkaya pengalaman dan pemahaman lintas budaya bagi wisatawan yang tertarik. 

Dengan keberagaman ini, Ramadhan tidak hanya menjadi momen ibadah tetapi juga perayaan budaya yang meriah di seluruh dunia.(*)/

ARTIKEL TERKAIT

Terupdate Lainnya

Iklan: Lanjut Scroll