24 C
id

Penemuan Baru di Gunung Sinai, Nabi Musa Bertemu Tuhan di Arab Saudi, Bukan di Mesir: Memahami Sejarah dan Arkeologi yang Tersembunyi

Gunung Sinai
Ilustrasi/


AchehNetwork.com - Di wilayah barat laut Arab Saudi terdapat sebuah gunung yang menonjol dengan puncaknya yang berwarna hitam. 

Inilah yang dikenal sebagai Gunung Sinai asli, tempat di mana nabi Bani Israil diyakini bertemu dengan Tuhan dalam bentuk cahaya.

Sebelumnya, gunung di Semenanjung Sinai di Mesir telah lama diyakini sebagai lokasi di mana Nabi Musa bertemu dengan Tuhan, berdasarkan pada sumber sejarah dari abad ke-4 Masehi. 

Namun, sumber yang lebih tua, yang diperkirakan 600 tahun sebelumnya, menunjukkan bahwa gunung di wilayah barat laut Arab Saudi-lah yang sesungguhnya disebut sebagai Gunung Sinai.

Gunung ini dikenal sebagai Jabal Maqla, meskipun masyarakat sekitar juga mengenalnya dengan nama Jabal Musa. 

Lokasinya lebih dekat dengan Pantai Nuwebia di Mesir, yang diyakini sebagai salah satu lokasi potensial tempat penyeberangan Bani Israil setelah peristiwa pembelahan Laut Merah oleh Nabi Musa.

Peneliti telah mengidentifikasi dua lokasi yang kemungkinan menjadi tempat penyeberangan tersebut.

Lokasi pertama adalah Selat Tiran, sementara lokasi kedua adalah Pantai Nuwebia. 

Namun, setelah diteliti lebih lanjut, Pantai Nuwebia dianggap lebih sesuai sebagai tempat penyeberangan karena luasnya yang mencapai delapan kilometer dan lebarnya yang hampir lima kilometer, serta permukaan dasar laut yang tidak terlalu curam dan terdapat terumbu karang yang menyerupai jejak roda kereta kuda.

Bukti arkeologis di Gunung Sinai Mesir terbatas, sedangkan di Gunung Sinai Arab Saudi terdapat lukisan-lukisan di bebatuan, termasuk gambar sapi dan batu belah yang mengeluarkan air. 

Salah satu contohnya adalah batu yang terbelah karena pukulan dari Nabi Musa, menghasilkan aliran air yang menyelamatkan Bani Israil dari kehausan.

Selain itu, di lokasi tersebut juga terdapat batu cekung yang diyakini sebagai tempat di mana patung anak sapi emas dihancurkan oleh Nabi Musa. 

Bukti arkeologis lainnya termasuk lembah dengan pohon palem dan mata air di Elim, yang menjadi tempat istirahat setelah menyeberangi Laut Merah, serta mazbah yang dibuat oleh Nabi Musa untuk penyembelihan hewan kurban, dilengkapi dengan 12 pilar yang menggambarkan 12 suku Bani Israil.

Ryan Mauro, seorang analis keamanan nasional Amerika Serikat, telah melakukan penelitian dan membandingkan temuannya dengan ayat-ayat Alkitab. 

Namun, masih ada kontroversi terkait salah satu puncak Gunung Sinai yang berwarna hitam, apakah itu merupakan tanda nyata turunnya Tuhan atau hanya fenomena alami dari batuan vulkanik.

Meskipun demikian, kunjungan ke Gunung Sinai Arab Saudi tidaklah mudah karena kawasan tersebut dijaga ketat oleh polisi. 

Namun, Arab Saudi telah membuka kawasan tersebut sebagai objek wisata yang menarik bagi para pencari petualangan dan pengunjung yang ingin menggali sejarah agama lebih dalam.(*)

ARTIKEL TERKAIT

Terupdate Lainnya

Iklan: Lanjut Scroll