24 C
id

Kisah Qabil dan Habil Peristiwa Pembunuhan Pertama di Dunia: Pelajaran Pengorbanan, Ketakwaan, dan Bahaya Iri Hati

Habil Qabil
Ilustrasi/pixabay


AchehNetwork.com - Kisah Qabil dan Habil memaparkan pelajaran penting tentang pengorbanan, ketakwaan, dan bahaya iri hati. Setelah diusir dari surga karena melanggar perintah Allah, Nabi Adam dan Siti Hawa memulai kehidupan baru di dunia. 

Mereka memiliki empat anak, dua pasang kembar: Qabil, Iqlima, Habil, dan Labuda. 

Namun, kisah Qabil dan Habil menjadi pusat perhatian karena mengilhami pelajaran yang diabadikan dalam Alquran.

Perselisihan antara Qabil dan Habil dimulai ketika Nabi Adam menyampaikan syariat Allah yang memerintahkan mereka untuk menikahkan anak-anak mereka yang tidak sejenis. 

Meskipun Nabi Adam telah menjelaskan bahwa keputusan ini datang dari Allah, Qabil menolak dengan keras. 

Ia merasa Iqlima lebih cantik daripada Labuda dan merasa bahwa sebagai saudara kembar Labuda, hanya dirinya yang berhak menikahinya.

Kemarahan Qabil tidak mereda meskipun penjelasan ayahnya, dan Nabi Adam meminta keduanya untuk berkurban sebagai tanda kepatuhan kepada Allah. 

Habil, seorang peternak, menyerahkan kurban yang terbaik dan dipenuhi harapan akan ridha Allah, sementara Qabil, dipenuhi amarah, hanya membawa kurban yang tidak sempurna. 

Allah menerima kurban Habil, memicu kemarahan Qabil yang semakin memuncak.

Ancaman Qabil untuk membunuh Habil tidak membuatnya gentar. 

Habil tetap teguh dan hanya menyatakan bahwa Allah hanya menerima kurban dari orang yang bertakwa. 

Kemudian, Qabil membunuh Habil, menjadi peristiwa pembunuhan pertama dalam sejarah manusia.

Setelah pembunuhan itu, Qabil merasa penyesalan yang mendalam. 

Ia meninggalkan keluarganya dan membawa jasad Habil bertahun-tahun, hingga Allah mengirimkan dua burung gagak untuk mengajarkannya cara menguburkan jenazah dengan layak. 

Akhirnya, Qabil merasa malu dan menyesal atas perbuatannya.

Kisah ini mengajarkan tentang bahaya iri hati dan pentingnya taqwa. 

Allah melarang manusia membunuh sesamanya, memberi penghargaan kepada yang memelihara kehidupan, dan mengingatkan akan konsekuensi kezaliman. 

Kisah ini juga menjadi titik awal bagi umat Muslim dalam proses penguburan jenazah.

Dari kisah Qabil dan Habil, kita memahami bahwa iri hati dapat membawa kepada kehancuran, sementara pengorbanan dan taqwa membawa kepada ridha Allah. 

Ini adalah pelajaran yang diabadikan dalam Alquran dan menjadi panduan bagi umat manusia dalam menjalani kehidupan mereka.(*)

ARTIKEL TERKAIT

Terupdate Lainnya

REKOMENDASI UNTUK ANDA