24 C
id

Kasih Sayang dan Kesabaran Rasulullah SAW: Teladan dalam Dakwah dan Kehidupan

Rasulullah
Ilustrasi/


AchehNetwork.com - Rasulullah adalah teladan sempurna dalam segala aspek kehidupan. 

Setiap aspek dalam dirinya adalah contoh yang patut diikuti oleh umat Islam.

Akhlaknya yang mulia, ucapannya yang penuh hikmah dan santun, perilakunya yang jujur, serta keputusannya yang bijaksana, semuanya merupakan pelajaran berharga bagi umat manusia.


Dalam kitab Maulidnya, Sayyid Wajihuddin Abdurrahman ad-Diba’ (wafat 944 H) menggambarkan akhlak terpuji Rasulullah dengan ungkapan syair yang sangat indah. 

Dia mengungkapkan, "Hatinya tidak pernah lelah dan tidak pernah tidur, selalu berkhidmah dan mengingat Allah. Jika disakiti, beliau selalu memaafkan tanpa membalas. Jika digugat, beliau tetap diam tanpa menjawab."


Semua ini adalah gambaran kepribadian Rasulullah yang tidak terlepas dari prinsipnya sebagai rahmat bagi alam semesta, sebagaimana yang ditegaskan dalam Al-Qur'an:

ÙˆَÙ…َا Ø£َرْسَÙ„ْÙ†َاكَ Ø¥ِÙ„َّا رَØ­ْÙ…َØ©ً Ù„ِÙ„ْعَالَÙ…ِينَ


 "Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan sebagai rahmat bagi seluruh alam" (QS Al-Anbiya’: 107).


Jika Rasulullah diutus sebagai rahmat untuk seluruh alam, maka segala tindakannya juga mengandung "kasih-sayang", tanpa kekerasan atau dendam. 


Meskipun seringkali dihadapkan pada serangan, hinaan, dan cacian, beliau selalu mengajak pada kebenaran.

Rasulullah tidak pernah mendoakan keburukan. 

Sebagai nabi dan rasul, beliau adalah suri teladan yang baik bagi umatnya. 


Salah satu contoh sikap yang patut diteladani adalah ketika beliau tetap mendoakan kebaikan meskipun dizalimi.

Pada Perang Hunain, meski umat Islam awalnya terdesak, Rasulullah tidak membalas kejahatan musuh dengan doa keburukan. 

Begitu pula ketika menyampaikan dakwah di Thaif, meskipun ditolak dan dizalimi, beliau tetap berdoa untuk kebaikan mereka.

Dalam setiap ujian dan kesulitan, Rasulullah mengajarkan kepada umatnya untuk tetap bersikap lembut, sabar, dan selalu mendoakan kebaikan bagi orang lain, bahkan bagi mereka yang menyakitinya. 


Ini adalah contoh yang patut diikuti oleh umat Islam dalam menyebarkan ajaran agama dengan kasih sayang dan kesabaran.(*)

Sumber: NU Online

ARTIKEL TERKAIT

Terupdate Lainnya

Iklan: Lanjut Scroll