Dalam Rakor tersebut, Tito Karnavian meminta seluruh kepala daerah untuk menstabilkan harga barang pangan agar dapat terjangkau oleh seluruh masyarakat, terutama menjelang bulan Ramadhan 1444 H dan Hari Raya Idul Fitri. Selain itu, setiap kepala daerah juga diharapkan untuk memperkuat kerjasama antardaerah melalui pemenuhan komoditas dari daerah yang surplus dengan daerah yang kekurangan komoditas serta menjalin koordinasi untuk hambatan dan kendala moda transportasi barang atau jasa.
Upaya lainnya yang harus terus dilaksanakan adalah meningkatkan kegiatan Pangan Murah bagi masyarakat dan penguatan sektor pertanian, perdagangan, dan perluasan lapangan kerja di setiap daerah. Melalui Rakor Pengendalian Inflasi ini diharapkan para kepala daerah rutin memantau harga pangan dan stabilitas pasokan barang guna pengendalian inflasi dan meningkatkan ekonomi masyarakatnya.
Tito Karnavian juga meminta para kepala daerah untuk mewaspadai kenaikan harga beberapa komoditas yang dominan menyumbang inflasi menjelang bulan Ramadhan 1444 H, seperti bahan bakar rumah tangga, minyak goreng, daging ayam, dan beberapa komoditas lainnya.
Rakor Pengendalian Inflasi tahun 2023 dihadiri oleh pejabat Perum Bulog, para gubernur, bupati, dan walikota se-Indonesia. Dalam Rakor tersebut, turut dibahas berbagai langkah konkret dalam pengendalian inflasi di daerah dan upaya yang akan dilakukan pemerintah daerah untuk menstabilkan harga pangan menyambut puasa Ramadhan 1444 H. Materi disampaikan oleh Pudji Ismartini (Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS), Dr Andriko Noto Susanto SP MP (Deputi Bidang Penganekaragaman dan Konsumsi serta Keamanan Pangan Badan Pangan Nasional), Syailendra (Staf Khusus Menteri Perdagangan Republik Indonesia), dan pejabat dari Kementerian Pertanian Republik Indonesia.[]