Kontroversi Pernyataan Pendeta Hindu India dan Serangan Siber dari Hacker Hacktivist Indonesia

Pendeta Hindu India, Yati Narsinghanand Giri, (Foto: tangkapan layar/Instagram @narsinghvani)

ACHEHNETWORK.COM - Pendeta Hindu India, Yati Narsinghanand Giri, mendapatkan sorotan media sosial karena pernyataan yang kontroversial dan penuh kebencian terhadap agama Islam. Namun, para hacker dari Hacktivist Indonesia tidak tinggal diam dan berjanji untuk melakukan serangan siber terhadap 12.000 situs web di India, termasuk akun bank dan Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Pada 15 April, para hacker tersebut mengklaim telah berhasil membobol keamanan Icici Bank, yang merupakan perusahaan jasa keuangan terbesar kedua di India. Namun, belum diketahui berapa banyak pengguna yang terdampak dari serangan tersebut.

Serangan siber ini juga menargetkan situs web seperti Government Primary School Ramthali, CMR University, Voter Portal, Passbook, hingga Dealer of Ford.

Para hacker Hacktivist Indonesia menegaskan bahwa mereka bukanlah tipe hacker yang melakukan deface dan menggunakan DDoS untuk menyerang situs web. Mereka bahkan berhasil masuk ke dalam sistem tanpa terdeteksi, memasang ransomware, dan mendapatkan data penting serta rahasia.

Para hacker juga mengutip pernyataan kontroversial dari Yati Narsinghanand Giri yang ingin merebut Mekah di Arab Saudi sebagai lelucon.

Pendeta tersebut mendorong pengikutnya untuk menyerang Makkah dan menyerbu Kabah, serta mendukung ide untuk membunuh dua juta umat Islam dan menghapus agama Islam beserta umatnya dari muka Bumi.

"Tidak hanya ingin merebut Afghanistan, kami juga ingin menaklukkan Mekah," kata Yati dalam video yang viral tersebut, sambil mengklaim bahwa Kabah dibangun di atas sebuah Kuil Hindu. Dia minta umat Hindu angkat senjata dan berjuang demi keberadaan mereka di sana. Yati Narsinghanand Giri juga menyebut Sumur Zamzam di Mekah sebagai sungai Dewa Mahadev, yang merupakan dewa terbesar dalam agama Hindu.[]