![]() |
Asap hitam pekat menjulang akibat ledakan yang disebabkan serangan udara Israel di wilayah Jalur Gaza (FOTO: dok. AP Photo/Hatem Moussa) |
Pada Sabtu (13/5) waktu setempat, Mesir berhasil memediasi gencatan senjata antara Israel dan aliansi militan Palestina di Gaza. Gencatan senjata tersebut mengakhiri pertempuran sengit lintas perbatasan yang terjadi sejak Selasa (9/5) pekan lalu.
Namun, pada Minggu (14/5), atau sehari setelah gencatan senjata disepakati, sebuah roket terdeteksi ditembakkan dari wilayah Jalur Gaza menuju wilayah Israel bagian selatan. Militer Israel menyatakan bahwa satu roket ditembakkan dari wilayah Gaza dan jatuh di area terbuka.
Suara sirene pun terdengar di kota-kota Israel yang berada di dekat perbatasan Gaza, dan warga setempat bergegas mencari tempat perlindungan.
Sejumlah warga Palestina melaporkan bahwa sebuah pos militan dihantam oleh serangan Israel di wilayah Gaza bagian utara setelah roket ditembakkan. Namun, belum ada pernyataan resmi dari militer Israel mengenai serangan terbaru ke Jalur Gaza.
Kelompok militan Palestina di Gaza mengklaim bahwa roket tersebut diluncurkan karena kesalahan teknis. Hingga saat ini, tidak ada laporan korban jiwa dari kedua belah pihak akibat serangan terbaru ini.
Sebelumnya, para pejabat Palestina dan kelompok jihad Islam di Gaza telah menyatakan kesepakatan gencatan senjata dengan Israel. Mesir berhasil memediasi kesepakatan gencatan senjata pada Sabtu (13/5) malam waktu setempat.
"Kedua belah pihak akan mematuhi gencatan senjata yang mencakup diakhirinya penargetan warga sipil, penghancuran rumah, diakhirinya penargetan individu segera setelah gencatan senjata berlaku," kata pejabat Palestina.
Juru bicara kelompok jihad Islam juga menegaskan bahwa kelompoknya menerima pengumuman Mesir dan akan mematuhi gencatan senjata selama Israel mematuhinya.(*)