AchehNetwork.com - Kekayaan budaya Indonesia tidak hanya terletak pada cagar alam dan monumen bersejarah, tetapi juga dalam bentuk kampung-kampung adat yang telah menghidupkan warisan nenek moyang selama berabad-abad.

Salah satu contohnya adalah Kampung Adat Cireundeu yang terletak di Kota Cimahi, Jawa Barat.


Dengan luas sekitar 64 hektar, Kampung Adat Cireundeu menjadi tempat tinggal bagi sekitar 50 kepala keluarga atau sekitar 800 jiwa.

Sebagian besar penduduknya adalah petani ketela atau singkong, dan kampung ini dikenal sebagai penjaga teguh kepercayaan Sunda Wiwitan.


Masyarakat adat Cireundeu memegang erat kepercayaan, kebudayaan, dan adat istiadat mereka.

Mereka hidup dengan prinsip "Ngindung Ka Waktu, Mibapa Ka Jaman," yang mengartikan bahwa sebagai warga kampung adat, mereka memiliki cara, ciri, dan keyakinan unik.


Tapi bukan berarti mereka tertinggal dalam perkembangan zaman.

Dengan bijaksana, mereka memadukan tradisi dengan teknologi modern, seperti penggunaan televisi, handphone, dan penerangan.


Salah satu cerita menarik dari Kampung Adat Cireundeu adalah Mama Ali, seorang sesepuh yang hidup pada tahun 1918.

Beliau memiliki cita-cita untuk membebaskan masyarakat dari penjajahan yang dirasakan saat itu. Oleh karena itu, Mama Ali mengajak masyarakat untuk berhenti makan nasi dan beralih ke singkong.


Keputusan ini diambil karena beras saat itu dikuasai oleh penjajah, yang menyebabkan fluktuasi harga dan ketergantungan pada pihak luar.

Dengan beralih ke singkong, masyarakat adat Cireundeu menjadi lebih mandiri dalam hal pangan.


Singkong yang diolah menjadi berbagai hidangan menggantikan nasi sebagai makanan pokok mereka selama kurang lebih 85 tahun.

Keputusan ini ternyata memiliki manfaat luar biasa bagi kesehatan dan kehidupan masyarakat adat Cireundeu.


Rasa kenyang dari singkong lebih lama dibandingkan dengan nasi, sehingga mereka hanya perlu makan dua kali sehari.

Singkong juga kaya akan nutrisi seperti karbohidrat, serat, vitamin, dan mineral yang sangat baik untuk kesehatan tubuh.

Lanjut Halaman 2

Dengan konsistensi masyarakat adat Cireundeu dalam mengonsumsi singkong, kampung ini menjadi terkenal sebagai kampung yang tidak memakan nasi selama 85 tahun.

Prestasi ini membuat Kampung Adat Cireundeu semakin dikenal luas dan menjadi tujuan wisata yang menarik bagi para pelancong yang ingin merasakan pengalaman berbeda dan mendalami budaya Indonesia.


Namun, keunikan Kampung Adat Cireundeu tidak hanya terletak pada aspek kuliner. Kampung ini juga menawarkan pesona alam yang menakjubkan, dikelilingi oleh pegunungan yang hijau dan udara yang sejuk. Tempat ini sangat cocok untuk berlibur dan melepas penat dari hiruk-pikuk kehidupan perkotaan.


Kampung Adat Cireundeu adalah contoh yang menginspirasi tentang bagaimana kearifan lokal dan nilai-nilai tradisional dapat tetap terjaga di era modern.

Dengan mengunjungi kampung ini, kita dapat memperkaya pemahaman kita tentang kekayaan budaya Indonesia dan warisan nenek moyang yang perlu kita hargai.


Jadi, jika Anda mencari pengalaman wisata yang unik dan bermakna, jangan lewatkan kesempatan untuk mengunjungi Kampung Adat Cireundeu.

Selamat menjelajahi kisah dan keajaiban kampung adat yang telah menjaga tradisinya dengan gagah berani selama 85 tahun!

Dapatkan update berita dan artikel menarik lainnya dari Acheh Network di Google News