24 C
id

Rumah Reyot di Bener Meriah: Kehidupan Rahmawati dan Perjuangannya Bersama Tiga Anak

Rumah Reyot di Bener Meriah, Redelong, Rahmawati, Rumah Sederhana, Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT), Kondisi Ekonomi Sulit, Perjuangan Ibu
Rumah Rahmawati di Kampung Bale Atu, Kecamatan Bukit, Kabupaten Bener Meriah (Foto: Samsuddin/HabaAceh.id)
Bener Meriah, Acheh Network - Rumah sederhana milik Rahmawati (50) kini menghadapi tantangan yang berat. Atap terpal yang dilapisi plastik telah rusak, terkena terpaan sinar matahari dan hujan. Kondisi ini membuat atap dan dinding rumah menjadi lemah.


Bahkan, sinar matahari mampu menembus masuk saat panas, dan saat hujan, air bocor masuk dari sela-sela atap yang rusak.


Rumah ini memiliki ukuran 6x5 meter dan menjadi tempat tinggal Rahmawati bersama dua orang putrinya dan seorang putranya.

Dinding rumah yang terbuat dari anyaman bambu pun sudah mulai lapuk dan rusak.

Meski lokasinya tergolong di tengah kota, yaitu di Kampung Bale Atu, Kecamatan Bukit, Kabupaten Bener Meriah, rumah ini masih terpapar kondisi yang jauh dari layak huni.


Rahmawati sudah menempati rumah ini sejak tahun 2020, setelah tidak mendapat kesempatan untuk melanjutkan sewa rumah milik pemerintah Desa Blang Tampu.

Keputusan ini diambil setelah Rahmawati menjadi korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) oleh mantan suami keduanya pada tahun 2018.

Kejadian tersebut menyebabkan Rahmawati mengidap penyakit saraf yang masih mempengaruhi kesehariannya hingga saat ini.


Rahmawati bercerai dengan suami keduanya setelah mengalami KDRT. Kepala Rahmawati sempat bocor akibat dipukuli, dan dia mengalami luka lain di hidung dan kupingnya. Selanjutnya, Rahmawati harus berjuang sendiri merawat tiga anaknya.


Kini, Rahmawati tinggal bersama tiga orang anaknya di gubuk yang terbuat dari anyaman bambu dan bertapakkan plastik di kebun milik pegawai Dinas Pertanian Bener Meriah.

Usaha bercocok tanam dan sebagai buruh pemetik kopi menjadi sumber penghasilannya. Meski berusaha kuat, keinginan untuk memiliki rumah layak huni tetap menjadi impian yang sulit diwujudkan karena keterbatasan ekonomi.


Meskipun menghadapi kenyataan yang sulit, Rahmawati tetap bertekad untuk menjaga ketahanannya. Dua anaknya masih bersekolah, dan inilah yang membuatnya terus berjuang.

Meski rumah yang dihuni masih sederhana, Rahmawati tetap bersyukur dan berdoa untuk kesehatan dan keberuntungan. Ia berharap ada bantuan dari pemerintah atau keajaiban yang membantu mereka mendapatkan rumah layak huni di masa depan.


Kisah Rahmawati menjadi cermin bagi perjuangan banyak orang di tengah keterbatasan ekonomi dan kondisi yang penuh tantangan.

Ia terus berjuang untuk memberikan kehidupan yang lebih baik bagi anak-anaknya, sambil berharap agar masa depan mereka bisa lebih cerah.(*)

Sumber: HabaAceh.id

Dapatkan update berita dan artikel menarik lainnya dari Acheh Network di Google News

ARTIKEL TERKAIT

Terupdate Lainnya